Selasa, 07 April 2009

kerutan kening seorang dokter

banyak hal yang baru gua sadari setelah menjadi dokter. dokter UGD yang masih baru seperti saya terkadang mengalami banyak sekali dilema, entah masalah pasien yang masuk ugd padahal indikasinya masuk poli, atau pasien yang gua bingung harus di hadapinnya, gimana mau ngasih terapi wong kitanya bisa bingung ni pasien sakit apa. hayo hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium ngga ada masalah dan akhirnya di diagnosa cuman masalah psikis aja, nah gimana rasanya coba kalau tengah malam buta kita harus melayani pasien yang psikis gitu wah... wah.. wah.... maka mari tersenyumlah untuk profesi kita hehehehhehe.....yang kadang bikin kening berkerut-kerut, sama seperti pasien yang pernah ditangani dr atul gwande seorang spesialis bedah di amerika, yang pernah saat dia jadi residen ada pasien seorang nenek yang keluhannya hanya rasa tidak nyaman di badan dan ternyata mengalami masalah yang serius,dia mengalami pneumonia dan sepsis. begitu juga saya yang pernah mendapatkan pasien yang keluhannya hanya rasa tidak nyaman dan gelisah, mulanya saya ngawatir dia terkena serangan IMA karena dia berusia tua dan menunjukan rasa tidak nyaman di daerh ulu hatinya, namun setelah monitor jantung terpasang dan EKG tercetak saya tidak menemukan kelainan yang berarti, pertolongan awal sudah saya lakukan oksigen dengan masker terpasang jalur IV line sudah terpasang, awalnya vital sign pasien ini normal hanya kemudian secara tiba2 tensinya menjadi turun drastis, saya menganggap pasien ini mengalami syok, dan kecurigaan pertama saya arahkan pada syok kardiogenik, karena dia tidak ada keluhan apa2 sebelumnya hanya rasa tidak nyaman tiba2 terjadi saat dia sedang menonton siaran televisi, saat itu pemeriksaan rontgen tidak dapat saya lakukan karena pasien sangat gelisah maka tindakan awal yang saya lakukan hanyalah menyuplai tekanan darahnya dengan memberikan cairan IV loading dose dan ternyata berefek bagus dan dia mulai membaik dengan vital sign kembali normal, dan monitor lead II menunjukan dalam batas normal, dia masih gelisah dan saya mencoba menghubungi dokter spesialis saya, dan beliau menyarankan untuk memeriksa kadar CKMB, SGOT, dan LDH pasien saya, dan saya mengatakan sudah melakukan pemeriksaan lab lengkap dan sekarang sedang menunggu hasilnya. sambil menunggu hasil lab tersebut dokter spesialis yang saya konsulkan menyuruh memberikan asetosal dan ISDN mengingat monitor lead II sekarang menunjukan adanya ST elevasi walau hanya minimal dan tidak khas infark, dan setelah hasil lab muncul semua dalam batas normal, maka tambah pusinglah saya. saya antar pasien itu ke ICU untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut dan di ICU si nenek berkata bahwa dia tidak sakit apa2 hanya dia merasa tidak nyaman dan tidak tenang, dia hanya ingin pulang kerumah dan bertemu dengan semua anak dan cucunya, ia tidak mau di rawat di ICU, minta oksigennya dilepas dan semua jalur infus dan monitor jantung di lepas. dia berulangkali mengatakan dia mau pulang dan sangat gelisah dan tidak merasa nyaman. saat dia sudah agak tenang rontgen dilakukan dan ternyata hasilnya juga tetap sama tidak ada kelainan. jantungnya dalam batas normal, parunya bersih, dan tidak ada kelainan lainnya. dan dia kembali mengatakan dia merasa cemas, gelisah, khawatir dan tentunya sangat tidak nyaman. sampai sekarang saya masih bertanya2 apa masalh yang mendasar dari pasien ini, mengapa semua hasil pemeriksaan fisik dan penunjang yang dilakukan padanya memberikan hasil dalam batas normal namun dia masih terus gelisah dan tidak nyaman???????dia hanya menginginkan semua keluarganya berkumpul dan mendoakannya saja.. dan kemudian dia mulai merasa jauh lebih nyaman, tidak cemas lagi dan dia tertidur dalam senyumnya selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar