Kamis, 09 April 2009

hidup golput

jangan marah dan menghina saya jika ternyata pemilu legislatif ini saya menjadi salah satu yang golput alias kaga milih. jangan memandang rendah saya dan menganggap saya buta politik dan tidak bependidikan baik, karena bukan salah saya jika untuk kesekian kalinya saya jadi golput lagi. sejak saya berhak untuk menjadi pemilih dalam pemilu saya baru satu kali memilih itu pun saat saya kuliah di manado, dan saat saya kembali ke samarinda saya kemudian menjadi golput sejati. sekali lagi saya katakan jangan salahkan saya kenapa itu terjadi. karena sudah 4 pemilu petugas dari wilayah TPS saya tidak memberikan surat hakm pilih kepada saya. bukan saya tidakm perduli, dari pertama kali saya tidak terdaftar saya sudah pempertanyakannnya kepada panitia pelaksana dan mereka bilang ada kesalahan bahwa saya tidak terdata, padahal kartu keluar dan KTP saya ada dan berdomisili di wilayah tersebut, dan mereka bilang nanti akan diberikan tapi sampai hari nya tetap tidak ada penampakan surat tersebut. pemilu berikutnya yaitu pilkada KALTIM saat putaran pertama kembali saya tidak terdaftar dan malah yang ada surat suarannya adalah kakek saya yang sudah lama tidak ikut kartu keluarga kami lagi, sekali ini saya agak kembali mempertanyakannya dan di jawab maaf data yang dipakai ternyata data lama dan nantinya akan di perbaiki. saat putaran kedua pilkada saya baru saja pulang dari yogya dan pendapati bahwa saya kembali sekali lagi tidak terdaftar dan mereka bilang saya bisa langsung saja datang sekarang ke TPS tapi saya tidak mau karena ada teman saya yang ternyata di tolak di TPS karena tidak ada surat pemilih. dan yang terakhir ini saat pemilu legislatif, saya kembalai menemukan kenyataan yang mengecewakan, surat pemilih kembali tidak ada dan panitia yang datang kerumah lagaknya sangat sombong dan cuek dan dengan sangat tidak perdulinya dia mengatakan silahkan saya menanyakan ke kepala RT saya dan ketua penyelenggara di wilayah saya. wah...wah... sya bukan sok sibuk, bukan pula sok penting , tapi saya tidak mau kembali direpotkan dengan urusan yang pada akhirnya hanya berupa ucapan maaf dan janji untuk memperbaiki kinerja mereka nanti jika ada pemilu lagi... saya sudah terlalu kecewa dan tidak perduli... mungkin satu suara saya tidak berarti apa-apa, mungkin juga satu suara saya sangat lah berarti.... terserah saja saya sudah capek dengan birokrasi yang tak ada solusinya... teman saya bilang bila orang melakukan kesalahan untuk pertama kalinya itu mungkin sebuah kekhilafan, jika kesalahan yang kedua kalinya dilakukan itu sebuah kebodohan dan jika terjadi tiga kali itun sebuah kejahatan... bagaimana saya harus memandang mereka yang 4 kali tidak diberikan hak pilih saya karena keanehan dari sistem dan birokrasi???????? dan catatan hal ini juga terjadi pada kakak saya dan dengan sangat anehnya di lembar yang mereka berikan kepada keluarga saya ada sebuah nama yang bukan anggota keluarga saya.... suara siapkah itu??? dan anda pasti tercengang dengan jawaban santai dari panitia, kata mereka saya gunakan saja nama orang tersebut untuk melakukan pencontrengan hari ini..... tentu saya tidak mau nama saya bukan jumiati seperti nama surat pemilih yang nyasar ke rumah saya... so jumiati yang juga ikut terjolimi karena surat suaranya nyasar di rumah saya.. maafkan saya yang tidak bisa menyerahkan surat suara itu keanda karena saya tidak tau kamu jumiati yang mana, rumahmu dimana???????? tolong salahkan petugas yang mengantarnya ke rumah saya karena mereka tidak perduli bahwa tidak ada seorang pun di rumah saya termasuk kucing dan boneka2 koleksi saya yang mengaku bernama jumiati........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar