Selasa, 28 April 2009

SK CPNS

besok pada kumpul mau terima SK CPNS duh duh jadi ke balikpapan nda ya?????

SK CPNS

Minggu, 12 April 2009

souvenir nikah

budaya memberikan souvenir di acara pernikahan sebagai wujug terimakasih sang mempelai terhadap undangan yang datang kadang bisa bikin senjata makan tuan buat penyelenggara pesta. ada beberapa acara pernikahan yang menyediakan 3 jenis soub=venir yang dalam artian jenisnya tergantung undangan yang datang, jadi kalau anda dianggap penerima tamu aterlihat kelas menengah kebawah maka kemungkinan besar anda dianggap hanya memberikan amplop sedikit tuh jadi souvenirnya tentunya yang paing jelek atau malah ngga dikasih sekalian. berdasarkan pengalaman saya mengahadiri acara pernikahan saya sering mendapat perlakuan yang beragam. pernah isi amplop saya cuman 10 ribu karena saat itu anak kost lagi kere tapi berhubung saya memakai baju pesta terbaik saya plus dandan yang niat banget, saya masuk dengan di beri souvenir yang wah bisa berapa kali lipat harganya dari amplop saya plus senyuman dan salam tangan dari keluarga yang berdiri jadi penerima tamu... sekalinya saya datang ke undangan kolega saya dengan baju seadanya karena baru datang dari rumah sakit jadi saya hanya memakai kemeja dan celana biasa saya di hadiahin tatapan menghina dari penerima tamu dan tentunya dengan malas2an dia memberikan saya sebuah souvenir termurah yang ada di situ padahal saya melihat banyak sekali souvenir mahal dikeranjangnya..... mereka tidak tau saya kolega yang punya acara, mereka tidak tau kalau saya sama bertitelnya dengan sang pengantin, hanya lantaran saya tidak menggunakan baju pesta lalu saya di cap cuman numpang makan aja padahal saya orang yang paling jarang makan di pesta seperti itu biasanya setelah bersalaman dengan sang mempelai saya segera pulang... betapa menyedihkannnya orang yang memandang orang hanya dari fisiknya saja... saya bukannya perduli dengan souvenir yang pada akhirnya juga berdebu and terbuang, saya hanya sedikit tergelitik dengan kenyataan adanya perbedaan souvenir.. kalau dana untuk itu terbatas kenapa ngga disamakan aja semuanya ya????? jadi bingung juga..

Kamis, 09 April 2009

hidup golput

jangan marah dan menghina saya jika ternyata pemilu legislatif ini saya menjadi salah satu yang golput alias kaga milih. jangan memandang rendah saya dan menganggap saya buta politik dan tidak bependidikan baik, karena bukan salah saya jika untuk kesekian kalinya saya jadi golput lagi. sejak saya berhak untuk menjadi pemilih dalam pemilu saya baru satu kali memilih itu pun saat saya kuliah di manado, dan saat saya kembali ke samarinda saya kemudian menjadi golput sejati. sekali lagi saya katakan jangan salahkan saya kenapa itu terjadi. karena sudah 4 pemilu petugas dari wilayah TPS saya tidak memberikan surat hakm pilih kepada saya. bukan saya tidakm perduli, dari pertama kali saya tidak terdaftar saya sudah pempertanyakannnya kepada panitia pelaksana dan mereka bilang ada kesalahan bahwa saya tidak terdata, padahal kartu keluar dan KTP saya ada dan berdomisili di wilayah tersebut, dan mereka bilang nanti akan diberikan tapi sampai hari nya tetap tidak ada penampakan surat tersebut. pemilu berikutnya yaitu pilkada KALTIM saat putaran pertama kembali saya tidak terdaftar dan malah yang ada surat suarannya adalah kakek saya yang sudah lama tidak ikut kartu keluarga kami lagi, sekali ini saya agak kembali mempertanyakannya dan di jawab maaf data yang dipakai ternyata data lama dan nantinya akan di perbaiki. saat putaran kedua pilkada saya baru saja pulang dari yogya dan pendapati bahwa saya kembali sekali lagi tidak terdaftar dan mereka bilang saya bisa langsung saja datang sekarang ke TPS tapi saya tidak mau karena ada teman saya yang ternyata di tolak di TPS karena tidak ada surat pemilih. dan yang terakhir ini saat pemilu legislatif, saya kembalai menemukan kenyataan yang mengecewakan, surat pemilih kembali tidak ada dan panitia yang datang kerumah lagaknya sangat sombong dan cuek dan dengan sangat tidak perdulinya dia mengatakan silahkan saya menanyakan ke kepala RT saya dan ketua penyelenggara di wilayah saya. wah...wah... sya bukan sok sibuk, bukan pula sok penting , tapi saya tidak mau kembali direpotkan dengan urusan yang pada akhirnya hanya berupa ucapan maaf dan janji untuk memperbaiki kinerja mereka nanti jika ada pemilu lagi... saya sudah terlalu kecewa dan tidak perduli... mungkin satu suara saya tidak berarti apa-apa, mungkin juga satu suara saya sangat lah berarti.... terserah saja saya sudah capek dengan birokrasi yang tak ada solusinya... teman saya bilang bila orang melakukan kesalahan untuk pertama kalinya itu mungkin sebuah kekhilafan, jika kesalahan yang kedua kalinya dilakukan itu sebuah kebodohan dan jika terjadi tiga kali itun sebuah kejahatan... bagaimana saya harus memandang mereka yang 4 kali tidak diberikan hak pilih saya karena keanehan dari sistem dan birokrasi???????? dan catatan hal ini juga terjadi pada kakak saya dan dengan sangat anehnya di lembar yang mereka berikan kepada keluarga saya ada sebuah nama yang bukan anggota keluarga saya.... suara siapkah itu??? dan anda pasti tercengang dengan jawaban santai dari panitia, kata mereka saya gunakan saja nama orang tersebut untuk melakukan pencontrengan hari ini..... tentu saya tidak mau nama saya bukan jumiati seperti nama surat pemilih yang nyasar ke rumah saya... so jumiati yang juga ikut terjolimi karena surat suaranya nyasar di rumah saya.. maafkan saya yang tidak bisa menyerahkan surat suara itu keanda karena saya tidak tau kamu jumiati yang mana, rumahmu dimana???????? tolong salahkan petugas yang mengantarnya ke rumah saya karena mereka tidak perduli bahwa tidak ada seorang pun di rumah saya termasuk kucing dan boneka2 koleksi saya yang mengaku bernama jumiati........

Selasa, 07 April 2009

kerutan kening seorang dokter

banyak hal yang baru gua sadari setelah menjadi dokter. dokter UGD yang masih baru seperti saya terkadang mengalami banyak sekali dilema, entah masalah pasien yang masuk ugd padahal indikasinya masuk poli, atau pasien yang gua bingung harus di hadapinnya, gimana mau ngasih terapi wong kitanya bisa bingung ni pasien sakit apa. hayo hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium ngga ada masalah dan akhirnya di diagnosa cuman masalah psikis aja, nah gimana rasanya coba kalau tengah malam buta kita harus melayani pasien yang psikis gitu wah... wah.. wah.... maka mari tersenyumlah untuk profesi kita hehehehhehe.....yang kadang bikin kening berkerut-kerut, sama seperti pasien yang pernah ditangani dr atul gwande seorang spesialis bedah di amerika, yang pernah saat dia jadi residen ada pasien seorang nenek yang keluhannya hanya rasa tidak nyaman di badan dan ternyata mengalami masalah yang serius,dia mengalami pneumonia dan sepsis. begitu juga saya yang pernah mendapatkan pasien yang keluhannya hanya rasa tidak nyaman dan gelisah, mulanya saya ngawatir dia terkena serangan IMA karena dia berusia tua dan menunjukan rasa tidak nyaman di daerh ulu hatinya, namun setelah monitor jantung terpasang dan EKG tercetak saya tidak menemukan kelainan yang berarti, pertolongan awal sudah saya lakukan oksigen dengan masker terpasang jalur IV line sudah terpasang, awalnya vital sign pasien ini normal hanya kemudian secara tiba2 tensinya menjadi turun drastis, saya menganggap pasien ini mengalami syok, dan kecurigaan pertama saya arahkan pada syok kardiogenik, karena dia tidak ada keluhan apa2 sebelumnya hanya rasa tidak nyaman tiba2 terjadi saat dia sedang menonton siaran televisi, saat itu pemeriksaan rontgen tidak dapat saya lakukan karena pasien sangat gelisah maka tindakan awal yang saya lakukan hanyalah menyuplai tekanan darahnya dengan memberikan cairan IV loading dose dan ternyata berefek bagus dan dia mulai membaik dengan vital sign kembali normal, dan monitor lead II menunjukan dalam batas normal, dia masih gelisah dan saya mencoba menghubungi dokter spesialis saya, dan beliau menyarankan untuk memeriksa kadar CKMB, SGOT, dan LDH pasien saya, dan saya mengatakan sudah melakukan pemeriksaan lab lengkap dan sekarang sedang menunggu hasilnya. sambil menunggu hasil lab tersebut dokter spesialis yang saya konsulkan menyuruh memberikan asetosal dan ISDN mengingat monitor lead II sekarang menunjukan adanya ST elevasi walau hanya minimal dan tidak khas infark, dan setelah hasil lab muncul semua dalam batas normal, maka tambah pusinglah saya. saya antar pasien itu ke ICU untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut dan di ICU si nenek berkata bahwa dia tidak sakit apa2 hanya dia merasa tidak nyaman dan tidak tenang, dia hanya ingin pulang kerumah dan bertemu dengan semua anak dan cucunya, ia tidak mau di rawat di ICU, minta oksigennya dilepas dan semua jalur infus dan monitor jantung di lepas. dia berulangkali mengatakan dia mau pulang dan sangat gelisah dan tidak merasa nyaman. saat dia sudah agak tenang rontgen dilakukan dan ternyata hasilnya juga tetap sama tidak ada kelainan. jantungnya dalam batas normal, parunya bersih, dan tidak ada kelainan lainnya. dan dia kembali mengatakan dia merasa cemas, gelisah, khawatir dan tentunya sangat tidak nyaman. sampai sekarang saya masih bertanya2 apa masalh yang mendasar dari pasien ini, mengapa semua hasil pemeriksaan fisik dan penunjang yang dilakukan padanya memberikan hasil dalam batas normal namun dia masih terus gelisah dan tidak nyaman???????dia hanya menginginkan semua keluarganya berkumpul dan mendoakannya saja.. dan kemudian dia mulai merasa jauh lebih nyaman, tidak cemas lagi dan dia tertidur dalam senyumnya selamanya.