Sabtu, 23 Juli 2011

Seperti aliens di Bandung




Travelling Dadakan ke Bandung sebenarnya Lebih cocok utk menggambarkan perjalanan Kali Ini. baru saja tiba dari yogya beberapa waktu yang lalu, pagi itu saya menerima telp dari dinkes provinsi kalau ada undangan pertemuan HIV di bandung. di ujung telp sana belaiu mengatakan bahwa undangan itu sudah di kirim ke vct dan sudah di email pula. well, karena saya merasa tidak pernah ada yg konfirmasi maka saya menjawab dengan polos kalau saya tidak tau menahu ttg acara tersebut. singkat cerita dgn persiapan dadakan, cara tiket dadakn yang alhamdulillah yah dapat 1,8 juta bpp - jakarta. berasa nangis darah sambil garuk garuk aspal. walau nantinya tiket diganti panitia tetep aja berasa banget nombokin duluannya.
saya belum pernah ke bandung, dan ini adalah pertama kalinya saya ke bandung. jadi lumayanlah kerja sambil bisa traveling gratis ke bandung. setelah mendarat dgn aman dan tak kurang satu apapun di soetta, dan mampir ke red corner karena cacing diperut nda bisa diajak kompromi kalau langsung naik travel ke bandung.
celingak celinguk di red corner dan akhir nya ketemuan sama sejawat dokter yang akan ikut pertemuan yg sama dibandung. so setelah perut kenyang, hati senang, mari kita menunggu antrian travel ke bandung.
ok, saat nya melaju di tol cipularang, mulai lah cerita-cerita masa lalu dan saat ini ramai di rumpikan di mobil inova yg dikendarain mas sopir yang masih cukup muda umurnya. makin lama perjalanan makin membosankan, karena tol ini lurusssssss aja terus sampe bandung dan ngga ada pemandangan menarik disisi kiri or kanan jalannya. ditambah masing2 dari kami sudah lelah karena baru saja mendarat dari pesawat. maka tertidur lah semua anggota yg tadi ramai bercerita.
sebuah hentakan keras khas kalau mobil di rem mendadak lah yang membangunkan kami semua. hampir terjadi tabrakan beruntu, wewwwww sekarang saya baru menyadari rawannya tol ini setelah baru baru ini berita duka menimpa salah satu istri artis.
untungnya rest area di cikampek sudah nampak di depan mata, saatnya ngisi perut lagi dan meluruskan kaki.
banyak pilihan di rest area ini, semua nampak mengiurkan. tapi kami semua ternyata sepakat untuk makan yang berkuah, dan pilihan akhirnya jatuh di salah satu kios yang menyediakan soto daging. and amazing rasanya enak bangetttttttttttt.
tim sudah kenyang, sudah juga ke toilet jadi aman untuk melanjutkan perjalanan ke bandung, yappppp akhirnya melalu pasteur mulai tampak kota bandung. welcome to bandung kata gua dalam hati.
hotel golden flower yang disedikan panitia terletak di jalan asia afrika. lumayan lah kamar hotelnya tidak mengecewakan. baru saja sampai di lobby sudah disambut panitia yang memberi kabar kalau semua peserta sudah berkumpul di ruang meeting, yayyyy tanpa ganti baju lagi kami segera ikut meetimg malam itu juga.
saat breakfast teman2 dah mulai grasak grusuk ngajak ke dago. sebabagai ratu nya belanja tentiu saja tidak menolak. maka setelah sukses meeting dari pagi samapai jam 5, berangkatlah degan gagah perkasa kami ber4 yang sebelumnya sempat iseng2 muter2 di otista bandung untuk merasakan atmospher bandung yang ternyata sekarang muacetttt dimana mana.

di dago ini lah pertama kalinya gua merasa seperti bukan di tanah air tercinta, karena tiap masuk distro ketemunya orang malaysia, yang bicara melayu atau inggris melayu. sempat ngga ngeh sama rombongan abg malaysia yg ternyata pengen berfoto di dibangku distro yang kami duduki, si abg merayu ortu mereka utk meminta izin ke kami utk berfoto disitu, sang ortu nampaknya agak sungkan. setelah saya hayati logat inggris melayunya si eneng malaysia itu, akhirnya saya berdiri dan mempersilahkan mereka menggunakan bangku itu untuk berfoto. dasar abg mereka berfoto gila gilaan di bangku tersebut. ternyata abg dibelahan dnia mana aja sama alay nya.
setelah puas nguras dompet masing-masing. perjalanan dilanjutkan utk wisata kuliner. walaupun hotel menyajikan makan malam sampai jam 9, ternyata kami kembalio bersepakat untuk icip-icip jajanan khas bandung, apalagi kalau bukan siomay dan batagor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar