Minggu, 04 Oktober 2009

bukit kasih...




butuh lebih dari sekedar keinginan untuk naik ke bukit kasih ini buat orang2 seperti saya berpostur lebih heehhehe setelah mencari kesempatan dalam kesempitan waktu saat stase IKMAS jaman dokter muda dulu.. akhirnya dengan modal nekat dan tanya2 sama penduduk langowan tempat puskesmas dimana kami bertugas saat itu maka sampailah kami di bukit kasih dengan menumpang kendaraan angkot yang di sebut oto disana... udara yang dingin dan pemandangan yang indah membuat kami rela bercucuran keringat dan detak jantung berasa SVT demi merasakan sendiri pengalaman rohani tentang arti toleransi beragama..tentang pengukuhan "torang semua bersaudara".. ngga menyesal rasanya mendaki anak tangga yang sepertinya mengejek kelambatan saya menapakinya. pemandangan dari atas bukit yang begitu indah dan asap yang mengepul dari arah cerukan yang berisi air belerang alami menambah kesan mistis yang indah tempat ini.. ditemani seorang penjual jagung dan kacang rebus yang dengan kedua kakinya yang tak sempurna namun dapat menapaki anak tangga dengan sangat cepat..berjuang untuk kelangsungan hidupnya dengan berjualan serta mengajak pengunjung berkeliling dengan bayaran seadanya, benar2 sosok laki2 yang bertanggung jawab...

bukit kasih ini sepertinya sudah menjadi tempat wajib bagi para co ass stase IKMAS untuk berkunjung selagi berkesempatan ke langowan ( daerah di SULAWESI UTARA yang wajib juga di kunjungi dengan segala keunikannya) walaupun sebenarnya bukit kasih tidak lah tepat berada di langowan melainkan di kanonang...lumayan jauh seh dari manado tapi sepadan lah dengan segala keindahan dan keunikan yang kita dapatkan sepanjang perjalanan dari manado ke bukit kasih kanonang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar