Minggu, 12 April 2009

souvenir nikah

budaya memberikan souvenir di acara pernikahan sebagai wujug terimakasih sang mempelai terhadap undangan yang datang kadang bisa bikin senjata makan tuan buat penyelenggara pesta. ada beberapa acara pernikahan yang menyediakan 3 jenis soub=venir yang dalam artian jenisnya tergantung undangan yang datang, jadi kalau anda dianggap penerima tamu aterlihat kelas menengah kebawah maka kemungkinan besar anda dianggap hanya memberikan amplop sedikit tuh jadi souvenirnya tentunya yang paing jelek atau malah ngga dikasih sekalian. berdasarkan pengalaman saya mengahadiri acara pernikahan saya sering mendapat perlakuan yang beragam. pernah isi amplop saya cuman 10 ribu karena saat itu anak kost lagi kere tapi berhubung saya memakai baju pesta terbaik saya plus dandan yang niat banget, saya masuk dengan di beri souvenir yang wah bisa berapa kali lipat harganya dari amplop saya plus senyuman dan salam tangan dari keluarga yang berdiri jadi penerima tamu... sekalinya saya datang ke undangan kolega saya dengan baju seadanya karena baru datang dari rumah sakit jadi saya hanya memakai kemeja dan celana biasa saya di hadiahin tatapan menghina dari penerima tamu dan tentunya dengan malas2an dia memberikan saya sebuah souvenir termurah yang ada di situ padahal saya melihat banyak sekali souvenir mahal dikeranjangnya..... mereka tidak tau saya kolega yang punya acara, mereka tidak tau kalau saya sama bertitelnya dengan sang pengantin, hanya lantaran saya tidak menggunakan baju pesta lalu saya di cap cuman numpang makan aja padahal saya orang yang paling jarang makan di pesta seperti itu biasanya setelah bersalaman dengan sang mempelai saya segera pulang... betapa menyedihkannnya orang yang memandang orang hanya dari fisiknya saja... saya bukannya perduli dengan souvenir yang pada akhirnya juga berdebu and terbuang, saya hanya sedikit tergelitik dengan kenyataan adanya perbedaan souvenir.. kalau dana untuk itu terbatas kenapa ngga disamakan aja semuanya ya????? jadi bingung juga..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar